Kandungan
Sarang Semut - Uji
penapisan kimia dari tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini
mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin.
Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan
senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan Sarang Semut.
Flavonoid merupakan
golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen
tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam
golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena
banyak manfaatnya bagi kesehatan.
Fungsi kebanyakan flavonoid
dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk
pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi
struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan
efektivitas vitamin C), anti-inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai
antibiotik.
Dalam banyak kasus,
flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu
fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai
anti-virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan
virus herpes.
Selain itu, flavonoid juga
dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain
seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migrain, wasir, dan
periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi).
Penelitian-penelitian
mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk
pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Banyak mekanisme kerja dari
flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi,
penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi
angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari
mekanisme-mekanisme tersebut.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis
kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan
flavonoid Sarang Semut.
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Nilai
|
01
|
Energi
|
Kkal/100
g
|
350,52
|
02
|
Kadar
air
|
g/100
g
|
4,54
|
03
|
Kadar
abu
|
g/100
g
|
11,13
|
04
|
Kadar
lemak
|
g/100
g
|
2,64
|
05
|
Kadar
protein
|
g/100
g
|
2,75
|
06
|
Kadar
karbohidrat
|
g/100
g
|
78,94
|
07
|
Tokoferol
|
mg/100
g
|
31,34
|
08
|
Total
fenol
|
g/100
g
|
0,25
|
09
|
Kalsium
(Ca)
|
g/100
g
|
0.37
|
10
|
Natrium
(Na)
|
mg/100
g
|
68,58
|
11
|
Kalium
(K)
|
g/100
g
|
3,61
|
12
|
Seng
(Zn)
|
mg/100
g
|
1,36
|
13
|
Besi
(Fe)
|
mg/100
g
|
29,24
|
14
|
Fosfor
(P)
|
g/100
g
|
0,99
|
15
|
Magnesium
(Mg)
|
g/100
g
|
1,50
|
Tanin merupakan astringent,
polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein.
Umumnya, tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misalnya untuk
pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir.
Kemampuan Sarang Semut
secara empiris untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat
berkaitan dengan kandungan
taninnya. Seperti dalam tabel di atas, tumbuhan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar
313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium,
kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.
Analisis antioksidan dari
ekstrak kasar tumbuhan Sarang Semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu
diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6 ppm.
Sementara alfa-tokoferol
yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar
5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari
antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas.
Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan
maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm
telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini
tetap konstan untuk konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm.
Hasil penelitian ini
mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki
aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
Dalam sistem metabolisme
tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan
pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor
oksigen, aktivator enzim.
Fosfor berfungsi dalam penyerapan
kalsium dan produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam
kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf.
Kalium berfungsi dalam ritme
jantung, impuls saraf, dan keseimbangan asam-basa. Seng memiliki fungsi
dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme
karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Sementara Magnesium
memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler,
keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.
Fungsi-fungsi mineral
tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya
khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung,
melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah,
mengobati migrain (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat,
memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Hasil analisis penghambatan
aktivitas enzim xanthine oxidase oleh ekstrak tumbuhan Sarang Semut
menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim xanthine
oxidase dengan aktivitas yang setara dengan allopurinol, obat komersial
yang digunakan untuk pengobatan asam urat.
Diduga senyawa inhibitor xanthine
oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari
golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat
tumbuhan Sarang Semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara
empiris.
(Sumber: Buku "Gempur
Penyakit dengan Sarang Semut" Penulis Dr. Ir. Ahkam Subroto, Hendro
Saputro)
Baca juga artikel kami lainnya tentang bukti
ilmiah sarang semut.